Januari 08, 2009

MARYAMAH KARPOV

Novel Maryamah Karpov merupakan buku ke-4 dari Tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Buku ini merupakan adik angkatan Laskar Pelangi, Sang Pemimpi dan Edensor. Buku ini menceritakan usaha Ikal sebagai tokoh sentral di dalam Tetralogi Laskar Pelangi untuk menemukan belahan jiwanya, A Ling. Setelah melanglang buana ke sana ke mari tanpa pernah menemukan petunjuk keberadaan A Ling rupanya Ikal tak pernah putus asa, ia terus mencari dan mencari tambatan hatinya itu.

Di bagian awal buku diceritakan secara flashback kenangan masa kecil Ikal bersama keluarganya di Belitong. Sosok ayahnya yang pendiam tapi penuh kasih kepada keluarganya nampaknya memiliki porsi yang istimewa di buku ini. Sosok ayah ini pula yang menginspirasi Ikal untuk tidak menyerah pada nasib bahkan melecut semangatnya dalam mewujudkan mimpi-mimpi.

Kembali ke kampung halaman berarti berbaur dengan kultur nenek moyangnya. Serasa menemukan kembali mozaik-mozaik kenangan lama. Dengan gamblangnya bisa kita ketahui kebiasaan-kebiasaan orang Melayu Belitong, diantaranya adalah kebiasaan membual dan melebih-lebihkan cerita. Juga kebiasaan menyematkan nama baru di belakang nama asli, semata-mata untuk mengolok-olok bahkan merendahkan martabat yang empunya nama. Coba simak nama-nama unik berikut: Mahmuddin Berita Buruk, mendapatkan nama belakang seperti itu lantaran pekerjaannya sebagai tukang menyiarkan berita kematian lewat toa. Atau Marhaban Hormat Grak karena kebiasaannya menjadi komandan pasukan baris-berbaris di acara tujuh belasan, serta lebih banyak lagi nama-nama kocak lainnya lengkap dengan latar belakang diperolehnya nama tersebut. Tampaknya Andrea Hirata berhasil mengekspos sisi ini menjadi sebuah guyonan yang membikin pembaca tergelak.

Yang paling mengesankan adalah pertemuan kembali dengan teman-teman lamanya yang tergabung dalam Laskar Pelangi. Mereka kini telah tumbuh dewasa dan masing-masing telah menemukan hidupnya. Sebuah ironi kembali dirasakan Ikal. Para sahabat Laskar Pelangi ini tak pernah pergi ke mana-mana, namun mereka telah menemukan hidup bahkan cinta sekaligus, sementara Ikal yang telah mencapai sudut-sudut dunia merasa tak menemukan apa-apa, tak juga cintanya. Setelah belasan tahun berlalu, persahabatan mereka tetap abadi bahkan dalam setiap kesulitan yang dihadapi Ikal, sahabat-sahabatnyalah yang jadi baris terdepan.

Novel ini rupanya ingin menggaris bawahi sebuah pesan, janganlah engkau takut bermimpi. Tiada sesuatu hal yang mustahil dilakukan asal dilakukan dengan tekad baja dan semangat pantang menyerah, karena bukankah Tuhan selalu beserta para pemberani?

Kata demi kata mengalir bak sihir seperti melarang kita untuk menutup buku, menyudahi membaca sebelum mencapai kata akhir. Inilah kepiawaian Andrea dalam memilih kata-kata yang telah teruji di 3 buku sebelumnya.

Tentu saja tiada yang sempurna di dunia, seperti juga dengan buku Maryamah Karpov ini. Ada beberapa hal yang mengganjal setelah selesai membaca. Tidak ditemukannya kaitan langsung antara judul dan bangunan cerita secara keseluruhan. Maryamah Karpov digambarkan sebagai seorang perempuan yang biasa dipanggil mak cik, mendapat tambahan nama belakang karena sering terlihat di perkumpulan jago-jago catur di warung kopi Usah Kau Kenang Lagi dan mengajari orang langkah-langkah ala Karpov. Nama ini terkesan tempelan saja, artinya tanpa tokoh ini pun tak akan mengubah jalan cerita. Terhitung tidak lebih hanya 3 kali saja nama perempuan ini disebut. Mungkin Andrea Hirata memiliki alasan tersendiri memilih judul itu. Sepertinya judul Mimpi-mimpi Lintang mungkin lebih sesuai.

Terlepas dari adanya kekurangan di atas, buku ini pastilah mempunyai banyak keistimewaan dan memang layak menjadi bacaan wajib terutama bagi teman-teman yang sudah membaca 3 buku sebelumnya sekaligus untuk menjawab pertanyaan berikut: Mampukah Ikal menemukan A Ling? Dan bagaimanakah akhir kisah cinta dua anak manusia ini, bisakah mereka bersatu dalam maghligai rumah tangga? Jawabannya bisa didapatkan

setelah membaca buku setebal 504 halaman ini. Selamat membaca! (Nabilah_Amalia)

Artikel yang Berhubungan:



Artikel yang Berhubungan:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar