Oktober 24, 2008

Cerita Mudik Zilma

Hari raya Idul Fitri selalu disebut-sebut sebagai salah satu momen terbaik yang dimiliki umat muslim di seluruh lapis dunia. Fakta ini tidak dapat dipungkiri bagi mereka melihat dasar-dasar pemikiran Islam membuktikan dan membenarkan hal tersebut. Bulan penuh berkah, rahmad, dan hidayah sering dilafazkan di setiap kalimat yang mendefinisikan 1 Syawal, di mana umat muslim menemukan landainya kenikmatan iman setelah mendaki gunung Ramadhan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa hari pertama bulan ke sepuluh kalender Hijriyah ini ialah puncak ketaqwaan. Namun, semakin tinggi level ketebalan iman seseorang maka semakin banyak cobaan yang datang. Setidaknya itu penulis rasakan saat merayakan lebaran tahun 2008 di kampung. Reuni dimanfaatkan sejumlah teman-teman satu SMA penulis berbagai angkatan untuk berkumpul dan berkunjung ke rumah guru-guru. Kesempatan yang mungkin hanya berulang tiap tahun mengingat sebagai penduduk kota kecil di Jawa Timur maka tidak banyak teman-teman penulis yang masih tersisa di kota kelahiran. Belum memikirkan waktu libur kuliah atau kerja mereka yang bahkan cuma mencapai 3 hari saja! So, Sabtu pagi menjadi hari penting dan bersejarah yang semoga tidak terlupakan. Ketika itu rombongan telah mengunjungi hampir sepuluh guru, mulai yang tinggal di belahan kota barat hingga selatan. Jalanan kecil yang indah berwarna hijau di kanan kiri, masih tampak Tujuan berikutnya dipastikan menjelajah kota timur. Di kota penulis memang dibagi menjadi tiga (3) bagian besar. Ada kota barat yang terletak di sebelah barat sungai Brantas dan terdapat kompleks sekolah-sekolah terbaik, kota tengah yang pusat govern dan commercial district, serta industri di kota timur. Kejadian begitu cepat saat seorang pengendara Supra 125 merah tanpa helm dan berpakaian layaknya bangun tidur menabrak salah satu anggota komunitas kami, motifnya menghindari kendaraan dari arah berlawanan waktu hendak menyalip rekan penulis tadi. Sontak kedua pihak jatuh. Pelaku jatuh di jalan, namun naas bagi dua rekan penulis mereka jatuh ke sawah! Kendaraan korban berputar dua kali sebelum menyentuh tanah, 1800 ke samping kiri kemudian 1800 ke belakang. Rekan penulis beruntung diselamatkan lahan sawah yang baru saja dibasahi, rekan satu yang semula menyetir motor Shogun 110 tersebut terjerembab dengan muka lebih dahulu sehingga lumpur menodai sekujur tampak depan termasuk lubang telinga dan hidung, sedangkan rekan dua yang duduk di kursi penumpang lebih unik dengan jatuh di titik lebih dari satu meter lebih jauh dari tempat motor nyungsep, tetapi nasibnya juga lebih mujur karena dia berlandaskan punggung yang mengakibatkan pakaiannya yang kotor. Hebatnya, walaupun terjadi sedemikian, motor rekan penulis tidak mengalami kerusakan parah, spion patah, headlamp masuk ke dalam, dan pastinya lumpur di mana-mana. Bagaimana dengan kondisi pelaku? Luka lecet dan pijakan kaki bengkok terlihat jelas di alat gerak bawahnya yang tidak terlindung celana panjang. Tidak lupa untuk ingat kembali kepada Allah mungkin merupakan hikmah yang dapat diambil dari Syawal 1429 H ini bagi penulis, baik dalam menjalankan kehidupan duniawi maupun jalan ke akhirat nantinya . Merayakan hari kemenangan tidak salah, tetapi patut diingat bahwa banyak umat muslim lain yang juga melaksanakannya. Ada yang sewaspada kita, namun tidak sedikit yang berlainan. Pun demikian untuk masa depan, di mana kita tidak boleh lengah dan hilang semangat demi kelangsungan iman serta membangun hidup. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q. S. Al Hadiid ayat 23) -----------------------------Zilma Zoleem-------------------------------- Pesan untuk editor: kalau menghabiskan space, masukkan saja dua paragraf terakhir, edit dulu klo mau.

Artikel yang Berhubungan:



Artikel yang Berhubungan:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar